Mau Tahu Besarnya Biaya Sekolah Di Jakarta International School (JIS)?

shares

Berita paling popular minggu-minggu ini selain tentang hasil pemilu adalah tindakan kekerasan seksual yang terjadi di TK Jakarta International School (JIS). Dan peristiwa itu membuat nama lembaga pendidikan itu menjadi lebih terkenal akhir-akhir ini. Korbannya adalah anak laki-laki umur enam (6) tahun yang masih duduk di bangku TK dan pelakunya adalah tukang kebun dan petugas kebersihan yang bekerja di sekolah internasional tersebut.

Mau Tahu Besarnya Biaya Sekolah Di Jakarta International ISchool (JIS)?

 Bagi yang belum mendengar berita ini silakan google sendiri karena saya merasa terlalu jijik untuk mendeskripsikan ulang bagaimana tangan-tangan jahat orang dewasa menyentuh anak tidak berdosa.

Sang korban, anak umur enam  tahun tersebut tentu saja menderita trauma yang sangat hebat. Menurut sebuah berita yang saya ikuti sang anak jadi tidak mau keluar rumah; dan tidak mau menggunakan celana sebab setiap menggunakan celana dia akan buang air, sehingga sekarang sang anak tidak menggunakan celana di rumah dan harus dibujuk terus bila mau dipakaikan celana. Yang lebih menyayat hati adalah anak tidak bersalah ini terjangkit herpes, yang ditularkan dari salah seorang pelakunya. Mengerikan, menulis paragraf ini saja membuat saya hampir menangis.

Saat ini keluarga korban memang sudah membuat laporan polisi dan beberapa tersangka sudah diamankan sedangkan yang lain masih dalam pencarian. Pertanyaan tentu saja siapa yang harus bertanggung jawab atas peristiwa ini? Apakah hanya pelaku? Menurut saya tidak, dan sekolah harus ikut bertanggung jawab.

Terus terang saya kaget ketika mengetahui sekolah internasional yang dimaksud adalah Jakarta International School atau disebut sebagai JIS. Awalnya saya mengira tempat si anak bersekolah adalah sekedar sekolah yang seenaknya memasang label internasional untuk memperoleh uang, sebagaimana marak akhir-akhir ini. Tapi JIS? JIS adalah sebuah sekolah yang memang memenuhi standar dan berkualifikasi internasional sebagaimana dimaksud dalam UU Sistem Pendidikan Nasional. Sebab JIS adalah sekolah yang didirikan atas dukungan Kedutaan Besar Amerika Serikat, sehingga murid-muridnya adalah anak-anak ekspatriat atau anak orang yang sangat kaya. Biaya bersekolah di JIS jangan ditanya, sangat mahal dan termasuk premium dibandingkan sekolah internasional lain di Indonesia.

Dalam sebuah wawancara ibu korban dengan Kompas TV tadi sore (17/04/2014) keluar angka besarnya biaya sekolah untuk TK di JIS. Sang ibu korban menyatakan bahwa setiap bulan ia harus mengeluarkan biaya $2700 ! Woww… Kalau dirupiahkan tentu berkisar antara Rp 30 juta. Perbulan!

Dengan mahalnya biaya sekolah tentu diharapkan pelayanan pendidikan termasuk sektor keamanan siswa secara fisik harus premium dan kasus ini membuktikan JIS telah melakukan kelalaian dalam menjaga siswanya dari disakiti orang yang mereka pekerjakan. Lagipula peristiwa sodomi bergiliran tentu saja membutuhkan waktu tidak sedikit, mengapa guru kelas sang siswa tidak sadar anak didiknya menghilang? Mengapa tidak mencari? Mengapa tidak sadar sang anak didik tidak keluar dari toilet dalam jangka waktu yang lama? Kemana para guru sekolah ini? Kemana sekuriti sekolah ini?

Sekali lagi diingatkan, korban adalah anak TK berumur enam  tahun sehingga tidak boleh lepas dari pandangan guru-guru sekolahnya, itu adalah tanggung jawab mereka, sebagai seorang guru maupun secara hukum dan moralitas.

Tentu saja secara hukum dalam hal ini berlaku tanggung jawab secara vicarious liability atau tanggung jawab atasan, perbuatan pekerja JIS yang dilakukan saat jam kerja dan di lokasi pekerjaan adalah tanggung jawab pemberi kerja, dalam hal ini Jakarta International School. Singkatnya JIS harus mendapat hukuman yang setimpal agar kejadian ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang.

(sebagian tulisan dari forum kompas)

Related Posts

0 comments:

Posting Komentar